Kamis, 31 Maret 2011

Passive Voice and Passive Sentence

Padanan Pola ’Passive Voice’ dalam bahasa Indonesia.

Pola dasar kalimat ‘passive’ ialah ‘BE + Past Participle’. Pola ini dapat diterjemahkan dengan ’di’ atau ’ter’ dalam bahasa Indonesia. Jabaran pola BE + Past Participle adalah sebagai berikut.

(a) Is/am/are + Past Participle (Simple Present)

is done
dikerjakan
are done
dikerjakan

(b) Was/were + be + done (Past Tense)

was done
Dikerjakan
were done
Dikerjakan

(c) Will/must/can/be going to/should/ may/might/could + Be + past participle
(Modals +be)

will be done
akan dikerjakan
must be done
harus dikerjakan
is/are/was/were going to be done
akan dikerjakan
can/could be done
dapat dikerjakan
should be done
sebaiknya/seharusnya dikerjakan
may be done
mungkin dikerjakan
might be done
kemungkinan dikerjakan

(d) Have/has/had + been + past participle (Present/past perfect)

has been done
telah/sudah dikerjakan
have been done
telah/sudah dikerjakan
had been done
telah/sudah dikerjakan

(e) Is/are/am + being + past participle (Present Continuous Tense)

is being done
sedang dikerjakan
are being done
sedang dikerjakan

(f) Were/was being + past participle (Past continuous Tense)

were being done
sedang dikerjakan (pada waktu lampau)
was being done
sedang dikerjakan (pada waktu lampau)


 Passive Sentence (Kalimat Pasif)

Dalam bahasa Inggris terdapat kalimat aktif dan kalimat pasif layaknya bahasa Indonesia. Pada kalimat aktif (active sentence) subjek melakukan pekerjaan terhadap objek. Sementara pada kalimat pasif (Passive sentence) objek dilakui pekerjaan oleh subjek.
Pada bahasa Inggris bentuk pasif ditandai dengan to be + V3.
Perhatikan Ulasan berikut :

Present simple
Rumus: am/is/are + V3
Contoh:
Active : Somebody holds a ceremony. (Seseorang menyelenggarakan sebuah upacara)
Passive : A ceremony is held by somebody. (sebuah upacara diselenggarakan oleh seseorang)
Contoh lain:
Some traditional celebrations are still celebrated by villagers. (beberapa perayaan tradisional masih dirayakan oleh penduduk desa)
Many legends are told by old people. (banyak legenda diceritakan oleh orang baya)

Past simple
Rumus: was/were + V3
Contoh:
Active : The King of Majapahit built the castle.
Passive : The castle was built by the King of Majapahit. (istana itu dibangun oleh raja Majapahit)
Contoh lain:
The village was destroyed by a great disaster. (desa itu dihancurkan oleh bencana besar)
The boat was kicked by Sangkuriang. (perahu itu ditendang oleh sangkuriang)

Conditional Sentence

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita berandai-andai. Misalnya, seandainya (jika) kamu mau jadi pacar saya, saya akan buat kamu orang paling bahagia di dunia. Seandainya saya kaya, saya akan bangun hotel bintang 5 di pantai Kuta. Seandainya saya punya sayap, saya akan terbang petikkan bintang untukmu. Dan seterusnya.  Kalimat-kalimat seperti ini disebut kalimat pengandaian atau dalam bahasa Inggris disebut conditional sentences.

Dalam bahasa Inggris, conditional sentences pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.  digunakannya kata if dalam anak kalimat (subordinate clause). Karena clause ini diawali oleh if maka disebut if clause.
b.  digunakannya modal auxiliary, seperti will, can, may, must, would, could, might, etc. pada pokok kalimat (main clause).

Conditional sentences dikelompokkan menjadi 2 tipe, yaitu: real conditional dan unreal/contrary to fact. Tulisan ini khusus membahas real conditional.

Real conditionals (factual / habitual / hypothetical / future possible)
Kalimat pengandaian tipe ini digunakan untuk mengekpresikan situasi atau aktivitas yang biasanya terjadi atau akan terjadi jika situasi pada if clause terpenuhi. Dengan kata lain, apa yang diandaikan itu memiliki peluang untuk terjadi atau menjadi kenyataan.
Sebagai contoh, ketika seorang teman mengajak saya, apakah malam ini saya mau nonton atau tidak, saya mungkin katakan:
  • If I have the time, I will go.  (Jika saya punya waktu, saya akan pergi).
Kalimat ini secara implisit juga berarti,
  • If I don’t have the time, I will not go. (Jika saya tidak punya waktu, saya tidak akan pergi).
Penggunaan real conditionals
Kalimat pengandaian tipe ini dapat digunakan untuk menyatakan:

 a. Future time

If + S + present tense,  S +
will
+ Verb1
can
may
must

Note: if clause bisa diletakkan di depan kalimat (seperti formula di atas), bisa juga diletakkan di belakang setelah main clause. Ini tidak merubah arti kalimat. Dengan catatan, jika if clause diletakkan di belakang, tanda koma tidak diperlukan.
Contoh:
  1. If I have the money, I will give it to you.  (Jika saya punya uangnya, saya akan memberikannya kepada kamu).
  2. If you keep driving on this speed, we may arrive at home before 10 p.m. (Jika kamu terus nyetir mobil pada kecepatan ini, kita mungkin tiba di rumah sebelum jam 10 malam).
  3. I can pass this subject if I study hard. (Saya dapat lulus mata kuliah ini, jika saya belajar giat).
  4. You must bring an umbrella if I you don’t want to get wet. (Kamu harus membawa payung, jika kamu tidak ingin basah (kehujanan).

b. Habitual (kebiasaan/habit)

If + S + verb1,  S + verb1

Note: Dalam formula ini, modal auxiliary tidak digunakan.
Contoh:
  1. If Budi has enough time, he usually walks to campus. (Jika Budi punya cukup waktu, dia biasanya jalan kaki ke kampus).
  2. I usually watch football on TV every Saturday night if I do not fall asleep. (Saya biasanya nonton sepakbola di TV tiap Sabtu malam jika saya tidak tertidur).
  3. If he has money, he always treats us. (Jika dia punya uang, dia selalu mentraktir kita).

c.  Command (perintah)

If + S + verb1,  S + verb1

Contoh:
  1. If you finish with your work, please help me. (Jika kamu selesai dengan pekerjaanmu, tolong bantu saya).
  2. Please give me a cigarette if you don’t mind. (Tolong beri saya sepuntung rokok, jika kamu tidak keberatan).
  3. If you have time, please meet me in my office.  (Jika kamu punya waktu, tolong temui saya di kantor saya).

adjective clauses


Adjective Clause dinamakan juga RELATIVE CLAUSE yaitu Clause (anak kalimat) yang digunakan/berfungsi sebagai adjective yang menerangkan keadaan noun atau pronoun. Untuk lebih jelasnya penjelasan mengenai Adjective Clause, perhatikan penjelasan di bawah ini:

Contoh:
  • I have read the book (that) you just mentioned.

    Main Clause: I have read the book.
    Subordinate Clause: (that) you just mentioned.
Anak kalimat menerangkan kata benda the book, disebut dengan Adjective Clause
  • The lesson (that) she is learning is very difficult.

    Main Clause: The lesson is very difficult.
    Subordinate Clause: (that) she is learning.
Berdasarkan pada the Antecedent yang ditunjuk oleh introductory words (kata-kata pendahulunya), Adjective Clause dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu:

1. Relative Pronoun
  • Kata Ganti Orang

    Kata Penghubung yang digunakan adalah : Who, Whom, Whose, That

    Fungsi :

    a. Subjek:

    - He paid the money to the man who / that had done the work

    b. Objek Kata Kerja:

    - He paid the man whom/that he had hired.

    c. Objek Kata Depan:

    - He paid the man from whom he had borrowed the money.

    d. Kata Ganti Kepunyaan:

    - This is the girl whose picture you saw.
  • Benda, Binatang

    Kata Penghubung yang digunakan adalah: Which, that

    Fungsi:

    a. Subjek:

    - Here is a book which/that describes animals.

    b. Objek Kata Kerja:

    - The chair which/that he broke is being repaired.

    c. Objek Kata Depan:

    - She was wearing the coat for which she had paid $2,00.
2. Relative Adverbs
  • Waktu

    Kata Penghubung yang digunakan: when

    - This is the year when the Olympic Games are held.
  • Tempat

    Kata Penghubung yang digunakan: where

    - Here is the house where I live.
  • Alasan

    Kata Penghubung yang digunakan: when

    - Give me one good reason why you did that.
_________________________

1. Relative Pronoun

Yaitu Adjective Clause dengan memakai kata penghubung Relative Pronoun.
  • The boy is called Bob. He gave me a present.
    • The boy who gave me a present is called Bob. atau
    • The boy who is called Bob gave me a present.
Beberapa contoh Adjective Clause lainnya:
  • The boy whose radio was stolen is a student.
  • The girl whom I gave a special reward is a bright student.
  • The bike which I borrowed last week was sold.
2. Relative Adverb

Pelajaran tentang ini dibahas lebih lengkap pada Relative Clause. Hal-hal yang perlu ditambahkan di sini, yaitu:
  • Kata Why (yang menunjukkan alasan) yang menjadi Adverb penghubung, mungkin (kadang-kadang) dapat digantikan dengan that atau kadang-kadang dapat dihilangkan dalam kalimat.

    - The reason (that) I came should be obvious to you.
    - The reason (why) I came should be obvious to you.
    - The reason I came should be obvious to you.
  • When atau Where Bering dapat Baling ditukarkan dengan Preposition yang menunjukkan tempat (a preposition of Place) ditambah dengan Which.

    - The small town in which (= where) I was born has grown to a large metropolis.
    - The day on which (= when) they were to leave finally arrived.
Kadang-kadang that dapat menggantikan where atau when.
  • The day that (or when, on which) the trial was to take place was a stormy one.
  • Please suggest a good place that (or where) we can meet
Beberapa Hal Penting yang Berkaitan dengan Adjective Clause
  • Perubahan dari Adjective Clause menjadi Adjective Phrase.
    • Adjective Clause dapat dirubah menjadi Adjective Phrase yang menjelaskan noun tanpa ada perubahan arti kalimat.
    • Hanya Adjective Clause yang mempunyai subjek pronoun: who, which atau that yang dapat dirubah menjadi Adjective Phrase.
    • Adjective Clause dengan subjek: whom tidak dapat dirubah menjadi Adjective Phrase.

      Perhatikan Contoh berikut:

      a. Adjective Clause

      * The girl who is sitting next to me is Lisa.
      ==> The boy is playing the piano is Bent.

      b. Adjective Phrase

      * The girl sitting next to me is Lisa.
      ==> The boy playing the piano is Bent.
  • Cara mengubah Adjective Clause menjadi Adjective Phrase.

    (1) Subjek pronoun dan verb be dihilangkan.

    * Adjective Clause: The man who is talking to Taylor is from Japan.
    * Adjective Phrase: The man talking to Taylor is from Japan.

    * Adjective Clause: The ideas which are presented in that book are interesting.
    * Adjective Phrase: The ideas presented in that book are interesting.

    * Adjective Clause: Ali is the man who is responsible for preparing the budget.
    * Adjective Phrase: Ali is the man responsible for preparing the budget.

    * Adjective Clause: The books that are on the shelf are mine.
    * Adjective Phrase: The books on the shelf are mine.

    (2) Jika tidak ada verb be dalam Adjective Clause, seringkali subjek pronoun dapat dihilangkan dan mengubah kata kerja dalam Clause itu menjadi bentuk -ing.

    * Adjective Clause: English has an alphabet that consists of 26 letters.
    * Adjective Phrase: English has an alphabet  consisting of 26 letters.

    * Adjective Clause: Anyone who wants to come with us is welcome.
    * Adjective Phrase: Anyone wanting to come with us is welcome.
  • Seringkali Adjective Clause digunakan dalam pola: noun + of which. Pola ini terutama digunakan untuk tulisan bahasa Inggris resmi (formal written English). Dalam pola ini biasanya Adjective Clause menerangkan "sesuatu".

    * We have an antique table. The top of it has jade inlay.
    • We have an antique table, the top of which has jade inlay.
    • We toured a 300-year-old house. The exterior of the house consisted of logs cemented with clay.
    • We toured a 300-year-old house, the exterior of which consisted of logs cemented with lay.
  • Adjective Clause sering digunakan untuk mengungkapkan kuantitas dengan of. Ungkapan kuantitas mendahului pronoun, dan hanya whom, which, dan whose yang digunakan dalam pola ini.

    Ungkapan kuantitas dengan "of" antara lain: some of, none of, both of, one of, many of, two of, all of, each of, most of, dll.

    * There are 20 students in my class. Most of them are from the Outside Java.
    --> There are 20 students in my class, most of whom are from the Outside Java.

    * He gave several reasons. Only a few of them were valid.
    --> He gave several reasons, only a few of which were valid.
  • Tanda Baca pada Adjective Clauses

    Pedoman umum dalam Tanda Baca pada Adjective Clauses yaitu:
    • Jangan menggunakan tanda koma bila Adjective Clause diperlukan untuk mengidentifikasi noun yang dijelaskan olehnya.
    • Gunakanlah tanda koma bila Adjective Clause hanya berfungsi untuk memberi informasi tambahan dan tidak dimaksudkan untuk mengidentifikasi noun yang dijelaskan olehnya.
      • Henry whose wife works at a bank came to my house yesterday.
      • Alex, whose wife works at a bank, came to my house yesterday.

Keterangan:

Contoh pertama menggambarkan bahwa Henry memiliki lebih dari 1 istri. Pada kalimat tersebut pembicara ingin mengindentifikasikan istrinya yang bekerja di Bank, bukan yang lainnya.

Sedangkan pada kalimat kedua, kita sudah jelas, kalau Alex memiliki hanya 1 orang istri. Frase yang berada di antara koma hanya memberikan keterangan tambahan saja. Tanpa frase tersebut pun orang lain sudah mengetahuinya kalau istrinya Alex memang bekerja di sebuah Bank karena memang istrinya cuma 1 itu.

Perhatikan contoh berikut ini untuk lebih jelasnya dalam penggunaan tanda koma dalam Adjective Clause.
    • Soekarno, who is the first President of Republic of Indonesia, could deliver speech well.
Perbedaan antara Adjective Clause dan Noun Clause

Karena adanya kesamaan dalam beberapa kata pendahulunya, maka kadang-kadang antara Noun Clause dan Adjective Clause sering membingungkan.

Ada 2 macam perbedaan yang penting antara dua jenis Clause tersebut: perhatikan contoh berikut ini:
  • Adjective Clause biasanya didahului oleh noun atau pronoun yang diterangkan.

    Adjective Clause
    • I know the house where he lives.
(where he lives mempunyai antecedent the house, yang merupakan objek dari kata know)

Noun Clause
    • I know where he lives.
(where he lives adalah objek dari kata know)
Preposisi yang mendahului introductory word adalah milik Adjective Clause dan bukan milik Noun Clause.

Adjective Clause
  • The woman to whom he has been giving money is a poor relative of his.
(Adjective Clause dimulai dengan to yang merupakan bentuk a prepositional phrase dengan whom dalam Adjective Clause itu. Dan To dapat diletakkan di bagian belakang Adjective Clause. The woman, whom he has been giving money to, is a poor relative of his).

Noun Clause
  • He gives money to whoever needs it.
(The Noun Clause dimulai dengan whoever, seluruh Noun Clause itu adalah objek dari to, yang tidak dapat dipindah letaknya. Dan juga -ever- merupakan bentuk yang hanya bergandeng (mengikuti) dengan Noun Clause.


Free Sex

Free sex (sex bebas) adalah hubungan intim yang tidak diikat oleh suatu pernikahan yang sah. Free sex sangatlah dilarang oleh semua pihak karena dapat merugikan diri mereka sendiri bahkan membuat malu nama besar kelurga mereka. Free sex terjadi karena nafsu seseorang yang berlebihan dan akibat pergaulan yang bebas. Apabila seseorang yang sering melakukan free sex maka mereka akan terjangkit virus HIV/AIDS yang dapat menyebabkan kematian. Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya free sex diantaranya seperti hindari bacaan, gambar, dan menonton film yang mengandung unsur porno. Bagi para kaum muda yang memiliki pasangan kekasih cobalah untuk berpacaran yang sehat tanpa harus melewati norma – norma yang ada. Mengenakan pakaian yang sopan dan tertutup karena dengan mengenakan pakaian sopan kita dapat merasa nyaman tanpa harus dilirik oleh para lawan jenis yang mampu memancing hawa nafsu mereka dan yang paling penting adalah hindari godaan dalam bentuk apapun.

Kebebasan

Kebebasan adalah kehendak seseorang untuk melakukan suatu hal yang ingin dilakukannya tetapi bertanggungjawab atas tindakan yang dilakukannya. Mungkin banyak orang yang mengartikan kebebasan adalah bebas melakukan apa saja sesuka hati kita tanpa memperdulikan orang lain namun bebas bukan berarti bebas untuk berbuat sesuka hati kita, tetapi kita harus bertanggung jawab atas tindakan apa yang kita perbuat. Kita sebagai manusia khususnya sebagai warga negara di negara yang demokratis ini kita diberikan kebebasan untuk megutarakan suara yang memilki tujuan – tujuan tertentu namun dalam hal ini pun kita harus berani bertanggung jawab atas suara yang kita sampaikan mungkin saja dengan perkataan kita tersebut menyinggung seseorang dan orang tersebut tidak terima atas ucapan kita tersebut maka sebelum kita berbicara kita harus memiliki sumber yang jelas atas ucapan kita.

Kejujuran

Kejujuran adalah sebuah kata yang sudah tidak asing lagi bagi semua orang di dunia ini. Kejujuran yaitu sebuah suatu sikap seseorang untuk menceritakan suatu kejadian atau informasi terhadap orang lain tanpa melakukan perubahan terhadap suatu kejadian atau informasi tersebut. Contoh kecilnya saja adalah seorang ketua kelas mendapatkan pengumuman dari seorang guru untuk mengerjakan lembar tugas dan dikumpulkan pada hari itu pula dan ketua kelas tersebut menyampaikan pengumuman tersebut didepan kelas kepada teman – temannya tanpa merubah pengumuman yang disampaikan sang guru. Maka ketua kelas disini dapat dikatakan sebagai orang yang jujur. Sifat jujur sangatlah disenangi oleh setiap orang, karena orang jujur dapat dipercaya oleh orang lain.

Pergaulan

Pergaulan adalah cara kita berinteraksi atau bersosialisasi kepada lingkungan atau suatu lingkungan tertentu.  Remaja tidak lepas dalam pergaulan. Pada saat remaja bergaul adalah hal yang biasa atau wajar karena pada saat remaja adalah waktu yang sangat tepat untuk mencari teman. Namun, kita sebagai remaja harus pandai-pandai memilih teman dalam bergaul. Apabila kita tidak pandai dalam memilih teman kita akan terjerumus ke pergaualan yang bebas. Pergaulan bebas artinya yaitu pergaulan yang sudah melewati batas – batas etika dalam bergaul.
Penyebab utama terjadinya pergaulan bebas adalah minimnya ilmu agama / keyakinan. Banyak remaja pada saat ini yang minim akan pengetahuan agama. Apabila remaja pada saat ini memiliki pengetahuan terutama dalam bidang agama / keyakinan, maka hal yang tak mungkin jika mereka bisa bergaul secara baik tanpa harus menodai etika yang ada.

REMAJA

Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa untuk itu peran orang tua disini betul betul berperan, karena kalau tidak diarahkan sesuai dengan kaidah agama dan nilai etika yang baik pasti cenderung terjerumus ke hal-hal yang negatif. Di masa remaja ini para remaja sangat sulit mengontrol emosinya terkadang remaja cenderung bahwa dirinyalah yang paling benar diantara yang lain.
Remaja pula identik dengan masalah kenakalan remaja yang disebabkan oleh berkembangnya dunia teknologi yang semakin canggih yang mampu memudahkan para remaja untuk  mengetahui berbagai informasi diberbagai media terutama internet. Kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa anak-anak atau terdapat rasa trauma dalam masa lalunya seperti perilakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya.
Mengatasi kenakalan remaja berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik. Emosi dan perasaan mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman, maupun lingkungannya. Orang tua sangat berperan penting dalam mengatasi kenakalan remaja. Tetapi banyak orang tua yang tidak berperan sebagaimana orang tua yang seharusnya. Mereka hanya menyediakan materi dan fasilitas bagi si anak tanpa memikirkan kebutuhan batinnya.

SAHABAT


Sahabat adalah orang yang selalu ada dan mampu mengerti siapa kita. Mereka mau bersahabat dengan kita tanpa memandang status sosial kita. Bahkan sahabat bisa dikatakan bagian dari keluarga kita. Sahabat adalah tempat untuk berbagi. Bersama sahabat kita dapat tertawa lepas seakan lupa dengan kesedihan yang sedang kita alami. Sebagai remaja adalah hal yang sangat wajar memilki banyak sahabat.

Sahabat adalah orang yang selalu menghibur dan memotivasi di waktu kita sedang merasa sedih. Dalam bersahabat kita dapat mengerti akan rasa kasih sayang, rasa saling memahami, dan rasa saling peduli. Contohnya saja apabila ada seorang sahabat sedang mengalami musibah maka sahabat yang lain akan merasakan hal yang sama setidaknya mereka akan merasa simpati dan memberikan dorongan atau menghibur agar dia tidak terlarut dalam kesedihan.